Senin, 31 Oktober 2011

Makalah T3B ( Chrysophyta )


Makalah Taksonomi Tumbuhan Tak Berpembuluh
“DIVISI CHRYSOPHYTA”
Unsri.gif
DISUSUN OLEH :
     1. GUSTI AYU WIDAYANTI    (061014090 )
     2. WIDYA ASTUTI               ( 061014090 )
     3. APRILIA NOVITA             ( 06101409024 )
     4. KARTIKA                       ( 06101409032 )
     5. EKA FITRI CAHYANTI      ( 06101409033 )
DOSEN PENGASUH : Drs. Endang Dayat, M.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PMIPA
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011


DIVISI CHRYSOPHYTA

1. Pengenalan Chrysophyta






                                                                                                                                         
           




Chrysophyta berasal dari bahasa Yunani yang berarti dua emas. Warna yang berasal dari yang dominasi warna emas dari kedua Pigmen. chrysophytes adalah algae keemasan. Warna keemasan dari kloroplast chrysophyta (kromoplast) merupakan akibat dari dominasi kedua Pigmen, khususnya β-carotene, fucoxanthin dan xanthophylls. Pigmen utama fotosintesis adalah klorofil a dan c 1 serta c 2. Sel chrysophyta sebagian besar tersusun atas silikat. Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru. Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura. Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni.
Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca). Reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri.


            Divisi chrysophyta memiliki 3 kelas yang didasarkan pada persediaan
karbohidrat,struktur kloroplast,dan heterokontous flagella. Dalam Chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil a dan c 1 serta c 2. dan karotenoid fukosantin. Pengelompokan chrysophyta menununjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery kloroplas (girdle lamena). Kloroplas terdiri dari dua membrane (CER), jarak dua periplastida antara dua kloroplas dan retikulum endoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur. Ribosom terdapat pada permukaan luar CER. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontous. Sel heterokontous mempunyai dua flagel, yaitu flagel licin dan flagel dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris. Chrysophytes yang dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu : chrysomonads dan silicomonads. Chrysomonads hampir seluruhnya berada di air tawar, sedangkan silicomonads adalah di laut.

Ciri Talus
1. Bentuk dapat berupa batang, telapak tangan , dan bentuk – bentuk campuran.
2. Pada ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki dua flagella
heterodinamik yaitu sebagai berikut :
            · Satu flagella memiliki tonjolan seperti rambut yang disebut                                    mastigonema, flagella seperti ini disebut pleuronematik.
            · Satu flagella lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut
            akronematik, mengarah ke posterior.
            · Pada kloroplas pada ganggang jenis tertentu ditemukan pirenoid yang
            merupakan tempat persediaan makanan.

KLASIFIKASI
Chrysophyta (Alga Emas)
Domain : Eukaryota
Kingdom : Chloromaiveolata
Divisi : Heterokontophyta
Class : Chrysophyta

Tabel 1.1 karakteristik pengelompokan divisi chrysophyta
Kelompok
(nama umum)

Mayor
photo
synthetic
pigmen
Persediaan
karbohidrat
Dinding sel
flagella
Chrysophyceae
(alga coklat
keemasan)

Klorofil A,
C1 dan C2
fukosantin
Chrysolaminarin
(lukasin)
Skala, loriceae
heterokontous
Tribophyceae/
xantophycea (alga
hijau kekuningan)

Klorofil A,
C1 dan C2
Chrysolaminarin
(lukasin)
Pektin/dinding
selulosa
heterokontous
Bacillariophyceae
(diatomophyceae)



Klorofil A,
C1 dan C2
fukosantin
Chrysolaminarin
(lukasin)
Silica frustula
Gamet jantan
dengan satu
flagel dan
mastigonema

2. Karakteristik Chrysophyta
1. Bentuk tubuh
            Chrysophyta kebanyakan bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) dan tubuhnya biasanya berbentuk seperti benang. Bentuk sel chrysophyta adalah Coccoid, amoeboid, berserabut, kolonial, atau thalloid, biasanya flagellated. Pigmen Chrysophyta berwarna keemasan, warna keemasan pada Chrysophyta disebabkan oleh karoten dan xantofil. Disamping itu Chrysophyta mempunyai pigmen fotosintesis termasuk klorofil dan karotenoid seperti fukoxantin dan diadinoxantin. Chrysophyta memiliki klorofil A dan C dan klorofil tersebut tersimpan di dalam kloroplas yang berbentuk cakram atau lembaran.
 
2. Cadangan makanan
Cadangan makanan pada Chrysophyta berupa tepung krisolaminarin. Dan bahan simpanan utamanya adalah minyak dan krisolaminarin (leukosin) beberapa phagotrophic dan kanjinya tidak menimbun.

3. Struktur sel
a. Dinding sel
Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya maka terdiri dari lorika (ex.Dinobryon dan kephryon). Atau tersusun dari lempengan silicon (contoh: Sinura dan mallomonas) atau tersusun dari cakram kalsium karbonat (contoh: Syracospoera). Struktur selnya tidak mempunyai dinding selulosa dan membrannya menunjukkan kewujudan silica.

b. Isi Sel
Pada Chrysophyta isi selnya (berinti tunggal memiliki plastida yang terdiri dari 1)

c. Kloroplas
Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat keemasan. Chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri dari dua membrane (CER), jarak periplastida antara dua kloroplas dan retikulum endoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur.

d. Ribosom
Ribosom pada Chrysophyta terdapat pada permukaan luar CER.

e. Vakuola Kontraktil
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung pada spesies)
yang terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola kontrakil terdiri atas vesikel kecil yang berdenyut dengan interfal yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fakuola kontraktil yang terdapat pada alga yang berflagel fungsi utamanya adalah osmoregulator.




f. Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan golgi adalah organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik hewan maupun tumbuhan yang strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk cakram atau kantung.

g. Nukleus
Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas ER yang mana berhubungan dengan pembungkus inti.

4. Alat gerak
Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga (struktur dasar flagel pada alga mirip dengan flagel pada mahluk hidup lain). Susunan benang flagel menunjukkan pola 9+2 dengan tipe akronematik (whiplash) dan pantonematik (tinsei). Kedudukan dan keadaan flagelumnya berbeda, selnya boleh menjadi uniflagerum atau biflagerum. Jika biflagelat, flagelumnya mungkin sama panjang atau tidak. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan berbentuk koloni. Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.

5. Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, tempat – tempat yang basah, dan merupakan anggota penyusun plankton.

6. Cara hidup
Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk berfotosintesis.

7. Reproduksi
Perkembangbiakan pada Chrysophyta terjadi secara generatif dan vegetatif.
Dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi terjadi menjadi 2 macam yaitu:
1). Koloni memisah menjadi 2 atau lebih (sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru).
2). Sporik dengan membentuk 2 oospora (untuk sel yang tidak berflogel) dan statospora (tipe spora yang unik yang ditemukan pada Chrysophyta, dengan bentuk speris dan bulat, dinding spora bersilla, tersusun atas 2 bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang atau pore ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin).

3. Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan
            Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam. Chrysophyta merupakan bagian yang terdiri dari fitoplankton. Navicula merupakan fitoplankton dilaut sehingga dikenal sebagai grass of the sea. Beberapa hewan laut kecil seperti udang-udangan dan larva ikan memperoleh karbohidrat, lemak, dan protein dari diatomae. Sisa diaromae yang telah mati berbentuk deposit yang disebut tanah diatoni. Tanah diaromae sering dimanfaatkan sebagai penyerap trinitrogliserin (TNT) pada bahan peledak, campuran semen, sebagai bahan penggosok, bahan penyaring, solasi penyuling gasoline dan glukosa serta digunakan sebagai bahan untuk pembuat jalan.
            Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar dan ada yang hidup di air laut. Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu :
a. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
b. Kelas alga keemasan (Chrysophyceae)
c. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)

Uraian kelas-kelas chrysophyta :
a. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
            Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru














Gambar Vaucheria sessilis menunjukkan struktur reproduktif (antheridium di antara dua oogonia)

Ciri-ciri kelas xantophyceae, yaitu :
1. Uniseluler dan koloni dengan dinding silikat
2. Susunan tubuh :
- Berbentuk sel tunggal, contoh: botrydiopsis
- Berbentuk filament, contoh: tribonema
- Berbentuk tubular, contoh: vaucheria
3. Susunan sel:
Umumnya tidak memiliki dinding sel, bila mempunyai dinding sel, terdiri dari pectin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi, seperti pada tribonema sp.
4. Alat gerak :
berupa dua buah flagel.
5. Isi sel :
Terdapat inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid berbentuk cakram tanpa pirenoi.
6. Habitat :
Umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.
7. cadangan makanan :
Chrysolaminarin (dimodifikasi laminarin) dan minyak.
8. perkembangbiakan :
Secara vegetatif, dengan cara pembelahan sel dan fragmentasi. Secara sporik, dengan pembentukan zoospore, contoh: botrydiopsis, tribonema. Dengan pembentukan aplanospora, contoh: botrydium. Secara gametik, dengan oogamet (oogami), contoh: vaucheria. Dengan isogamete (isogami), contoh: botrydium.

b. Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.







                                                            Ochromonas sp.







                                                                        Synura sp.

Ciri-ciri kelas chrysophyceae, yaitu :
1. Chrysophytes dengan kloroplas emas-coklat, berisi klorofil a dan c, dan mayoritas carotenes dan xanthophylls, termasuk fucoxanthin.
2. Susunan tubuh :
Berbentuk sel tunggal dan berbenruk koloni
3. Susunan sel :
umumnya tidak mempunyai dinding sel, terdiri dari: lorika, contoh: sinura dan mallomonas atau bisa juga tersusun dari cakram kalsiumkarbonat, contoh: spyracospaera.

4. Alat gerak :
terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga, contoh: synura, dan syracosphaera, mempunyai dua flagel yang sama panjangnya. Dinobryon dan ocromonas, mempunyai dua flagel yang tidak sama panjangnya. Chrysamoeba, memiliki satu flagel.
5. Isi sel :
berinti tunggal, plastida terdiri dari satu atau dua, pigmen berupa klorofil a, b, dan c. Beta karotin, xantofil, berupa lutein, diadinixantin, fukoxantin, dan dinoxantin.
6. Habitat : terutama pada air tawr yang dingin
7. Cadangan makanan :
Cadangan makanan termasuk chrysolaminarin, yang dimodifikasi laminarin (leucosin) dan minyak.
8. Perkembangbiakan dilakukan secara :
Vegetatif dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi. Fragmentasi
ada 2 macam, yaitu:
a. Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih.
Sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru.
b. Sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak memiliki flagel) dan statospora. Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada chrysophyta, khususnya pada kelas-kelas chrysophyceae dengan bentuk sporis dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun oleh dua bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang atau pora yang ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin.

            Beberapa spesies bentuk statosporanya bermacam-macam, yaitu: Ada yang berdinding halus, Berornamen dan Berdiri, ketiga bentuk tersebut dapat diketemukan pada genus yang nonmotil, contoh: chysomonadales. Pada genus yang motil statospora yang diketemukan berada pada fase istirahat, yaitu flagel tertarik kedalam dan membentuk bagian yang sporik atau bulat, selanjutnya flagel mengalami deferensiasi internal dari protoplasma yang sporik. Yang terpisah hanya bagian membrane plasma dari bagian poroferi protoplasma asli. Kemudian sekresi dari dinding antara dua membrane plasma yang baru terbentuk, kecuali daerah sirkuler, nantinya akan membentuk lubang atau pori.




c. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca). Reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri. Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.





                                                           
                                                            Navicula sp.








                                                            Pinnularia sp


 









                                                Cyclotella sp.

                                                                                                             gambar bermacam-   macam 







 kerangka diatom.

 Ciri-ciri kelas bacillariophyceae, yaitu :
1. Unisellular atau kolonial dengan dengan dinding sel tersusun oleh silikat
2. Susunan tubuh :
berbentuk sel tunggal, berbentuk koloni dengan membentuk tubuh simetri bilateral (pennales) dan simetri radial (centrales).
3. Susunan sel :
- Terdapat dinding sel yang disebut frustula tersusun dari bagian dasar yang
dinamakan hipoteka dan bagian tutup (epiteka) dan sabuk (singulum). Frustula ini tersusun oleh zat pectin yang dilapisi silicon. Epiteka dan hipoteka tersusun oleh valve atas dan valve bawah.
- Valve tersusun dari: rafe, stria, nodulus pusat dan nodulus kutub. Pennales, pina berarti sirip, strianya tersusun menyirip, banyak ditemukan diair tawar. Centrales, strianya tersusun memusat, banyak ditemukan di air laut.
4. Alat gerak :
flagel yang terdapat pada sperma

5. Isi sel :
berinti tunggal dan berinti diploid, pigmen klorofil a dan c, beta karotin serta xantofil (fukosantin)
6. Habitat :
umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.
7. Cadangan makanan :
chrysolaminarin (dimodifikasi laminarin) dan minyak,
8. Perkembangbiakan
Perkembangbiakan pada Chrysophyta terjadi secara generatif dan vegetatif. Dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi terjadi menjadi 2 macam yaitu:
a. Koloni memisah menjadi 2 atau lebih (sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru).
b. Sporik dengan membentuk 2 oospora (untuk sel yang tidak berflogel) dan statospora (tipe spora yang unik yang ditemukan pada Chrysophyta, dengan bentuk speris dan bulat, dinding spora bersilla, tersusun atas 2 bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang atau pore ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin). secara gametik dengan membentuk auxospora, dengan cara: parthenogenesis, pedogami, konjugasi isogami, konjugasi anisogami, autogami dan oogami.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar